part 3
love
“huuuuuuuaaaaaaaaaaaaaaaaaah”jinny
terbangun sambil mengangkat kedua tangan nya dan menatap sekelilingnya dan saat
melihat jam 7.09 “haah udah pagi lagi, pa erik kemana apa kai nya udah baikkan”
jinny pun mencari pa erik ke kamarnya dan ternyata tidak ada dan bahkan ke
seluruh ruangan rumah tapi tidak di temukan “kemana perginya dia” sambil
menatap kearah pintu luar “ waaaaah pemanadangan yang indah, haruskah aku
jalan-jalan,benar aku juga harus berusaha” jinny pun bersiap-siap dana baerpakaian
rapi dengan menggunkaan topi, saat jinny mengambil masker sebuah ingatan muncul
dan membuat jinny kebingungan dengan pa yang dia lihat sekilas, kaki jinny
melemah dan jinny duduk di kasurnya sebentar, kemudian berdiri dan meamakai
maskernya.
Jinny
berjalan-jalan dengan kaki nya di hari yang matahari tidak begitu bersemangat
untuk muncul dan angin yang begitu sejuk
“satu langkah, dua langkah, jika kamu
berjalan dengan langkah yang salah maka kamu akan samapi di tempat yang salah”
jinny melangkah terlalu jauh tanpa tahu arah tujuan nya di terus berjalan dan berlari dengan
Suasana hati yang begitu senang karena hari ini dia pertama kalinya keluar dari
rumah jinny pun duduk di kursi yang
berada di bawah pohon, sambil melihat ke langit, dan sebuah daun jatuh tepat di
kaki jinny, jinny pun mengambilnya” apa kamu jatuh sendirian, seperti ku aku
sendirian tanpa mempunyai keluarga yang aku ingat dan kenagan yang aku pernah
alami bersama mereka, aku ingin bertemu mereka orang tua ku, kenapa mereka
tidak mencari ku” air jatuh di muka jinny dan jinny pun melihat kelanggit
dengan menjulurkan tangan nya “hujan senagnya ’aku harus pulang sebelum hujan bertambah lebat,tapi
jalan pulang kemana yah,kesana atau kesana” jinny pun mengira-ngira dan
berjaalan kea rah sebaliknya hujan mulai bertambah lebnat dan jinny berlari
tapi tak kunjung smapai jinny merasa kebingungan jinny menoleh kesana-kemari
dan berputar-putar dan berlari terus dengan hujan yang begitu lebat membahasi
seleuruh tubuh dan pakain jinny, jinny melihat ada sebuh gubuk dan jinny pun mengarah kesana untuk berteduh. Gubuk itu
terlihat sangat tua dan mengerikan dan sudah banayak yang hampir rapuh “ lihatlah ada seseorang di situ” jinny langsung menoleh
dan melihat wajah seorang pria yang begitu menegerikan dengan rambut yang
begitu gondrong jinny merasa ketakutan dan napas jinny tidak beraturan jinny
berdiri dan memundurkan kaki nya dan pria itu malah mendekati jinny jinny pun
langsung berlari keluar dari gubuk itu sambil berteriak jinny berlari sambil melihat
ke belakang, pria itu mengejar jinny, jinny semakain ketakutan.
Sedangkan
di rumah erik baru saja datang dan menacari jinny untuk makan”jinny,jinny,
kemana dia, huajn hujan kaya gini” erik sanagat mengkhawatirkan jinny
sampai-sampai dia seperti orang kebingungan dengan mengetuk-ngetuk kan tangan
nya kemaja sambil berpikir. “tolooong,tolong “teriak jinny dengan nada yang
menegecil karena tak sanggup mengucapkan kata-kata lagi, jinny terus berlari
secepat ia bis atapi semakin cepat ia berlari semakin jinny tidak sanggup,
jantung jinny pun tidak sanggup lagi unruk beerlari jinny memegang dada nya
lalu terdiam duduk dengan nafas yang tidak beraturan dan begitu pendek, pria itu
semakin dekat dengan jinny, jinny merangkak mundur dengan tenaga yang ia punya,
pria itu bertambah dekat tepat di depan jinny, pria itu menarik jinny dan
menamparnya”aaaaaaa”ucap jinny yang menjerit keakitan “kenapa kamu lari membuat
kaki ku kesakitan untuk menegejar mu” dengan tersenyum sinis,pria itu menarik
jiunny dengan keras dan menjambak rambut jinny, jinny menangis dengan
tersedu-sedu dan berteriak kesakitan dan pria itu menampar jinny lagi sehinnga
mulut dan hidung jinny menegeluarkan darah jinny berudaha membungkam mulutnya
agar tidak bersuara dan membuat jinny di pukuli lagi, pria itu memegang erat kerah belakang baju
jinny dan menyeretnya, “braaaaaaak,” laki-laki itu terjatuh dan jinny melihat
ke arah depan dan ternyata erik yang memukul nya jinny pun menatap erik dan
erik mengahmpirinya lalu menggendong jinny ,jinny langsung memeluk erik dengan
erat dan erik pun membawanya masuk
kedalm mobil dengan cepat, jinny masih menangis, erik yang berada di smapinmg
nya berusah untuk menenangkan jinny yang begitu ketakutan “tidak apa-apa
sekarang kamu aman” “pa erik saya takut pa” erik pun memeberikan jas yang ia
pakai kepada jinny. Sesampai di rumah erik menggendok jinny dan membawanya
masuk kerumah dan menuju kedalam kamar jinny dan membaringknnya, dan erik pun
keluar untuk mengambil obat untuk menegobati luka jinny, erik memebersihkan
luka nya, sambil menatap wajah jinny “lainkali
jika kamu mau keluar rumah, kamu harus keluar bersama ku” ucap erik
kepada jinny dan jinny pun menganggukan kepalanya “maafkan saya pa” erik
mengangukkan kepalanya “tidak apa-apa, tidurlah” , jinny pun memeajamkan
matanya. Berhari-hari jinny tidak melakukan apa-apa dia hanya berbaring di kasurnya dan
erik merawat jinny dengan sangat baik ia membantu jinny dan memperlakukannya seolah-olah tuan ratu.
5
hari setelah kejadian itu jinny mulai
bangun dari tempat tidurnya dan mulai seperti biasa ia berjalan pergi ke kamar
erik dan mengintip erik dengan membuka pintu kamar erik secara perlahan “kenapa
dia tidak ada di kamarnya” erik yang
ternyata berada di belakang pintu pun menarik pintu nya dan membuat jinny
terjatuh dan jinny pun menoleh ke samping dan melihat erik yang tersenyum dan
menggelangkan kepalanya “ kamu kenapa, kamu penguntit” ucap erik dan wajah jinny pun berubah jadi
sanagat marah “oooo muka kamu “ jinny pun langsung memegang wajahnya dan pergi
dari kamar erik “kenapa denagn muka ku apakah bertambah banyak dan
memerah” “imuut“ ucap erik yang kata-kata nya belum
terselesaikan sebelumnya.
Erik
meraih tanagn jinny dan membawanya masuk kedalam mobil” mau kemana kita
pa” “ kita akan merayakan hari
kesembuhan mu aku akan memebawa kamu jalan-jalan” “benarakah” ucap jinny dengan
wajah yangberseri-seri “ makasih pa, oiya pa bolehkah saya membuka jendelanya”
“syuuuuuuuuuuuuuuuut” jendela terbuka, jinny menegelurka tanagnnya “senagnyaa”
“
“taman bermain “ ucap jinny, jinny pun menoleh
kea rah erik dan menarik tangan erik dan erik mellihatnya “saya mau main itu pa “ “ benarkah, apa kamu
tidak takut” jinny mengelangkan kepalanya dan mereka pun naik wahana kereta yang
snagat mengerikan mereka berdua berteriak dengan kencang sat kereata itu malaju
di ketinggian “aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” “aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
teriak mereka berdua, selesai anaik wahana itu “aaah rasanaya aku menegeluarkan
semua beban daalm diriku “ “benar juga “ jinny pun manarik tangan erik lagii
dan menagajaknya bermain lagi, hamper semua permainan mereka mainkan,
Jinny “ makasih pa untuk sore ini , sore ini adlah sore yang indah yang pernah
aku alami “
Erik “ mulai hari ini hari-hari kamu akan
indah, jika akmu bersama ku”
Jinny “ janji”
Erik” iya, haruskah kita pulang,”
Jinny” bolehkan kita makan, tenaga saya
sudah di kuras untuk bermain”
Erik” baiklah, kamu memang tidak akan lupa
untuk makan”
Merka berdua pun makan di sebuah restorant
terdekat “waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw, makanannya sepeeti nya sangat lezat”
Erik “ tentu saja, ini makanan kesukaan ku”
ucap erik.mereka berdu apun menikmati makanan dan setelah makan mereka langsung
pulang.
“arya,kamu raya kan” arya pun kebingungan
dan mengingat ingat “tasya,tasya kan” tasya menganggukan keplanya “ lama tidak
berjumpa gimana kabaar kamu”
“aku baik-baik sja, kamu giman” “sama kok”
“o’iya kamu mau kemana” “aku mau kerumah
erik,sekalian aja kamu kan juga lam tidak bertemu erik” “benar juga “
mereka berdua pergi menuju rumah erik.
“
Erik” panggil arya “liat siapa yang ada bersama ku” erik pun menuju keluar dan
terkejut melihat tasya “tasya ngapain kamu disni, ucap erik”
Arya” kebetulan
tadi aku bertemu tasya tanpa sengaja saat aku mau pulang dari kantor”
Tasya “sebenarnya aku sudah bertemu dengan
erik di mall, belum lama ini tapi dia bersama dengan seorang wanita, siapa rik
aku belum sempat bertanya dengn kamu”
Arya “ oooooo jinny, “
Tasya” jinny siapa” erik pun langsung
menjawab nya
Erik “ dia pembantu baruku “
Tasya “ pembantu, pantas saja” jinny pun
tiba-tiba keluar dari kamarnya dan pergi kedapur untuk mengambil air minum dan tiba-tiba arya memanggilnya” jinny “
jinny pun menoleh ke belakang dan menghampiri arya “ kenapaa” “kenalin ini
tasya “ jinny “
Tasya pun tidak merespon dan mengabikan
jinny , jinny hanya tersenyum kepada tasya, dan jiny pun kemabali ke dapur
untuk minum.
Setelah
mereka pulang semua jinny menonton tv dan erik pun duduk juga di samping jiny
untuk menonton bersama jinny, jinny pun menoleh kea rah erik dengan mata yang
melotot dan memgang erat remote nya “ aku gak bakal ngambil remote nya” ucap
erik yang sambil tersenyum melihat tingkah jinny, dan erik pun akhirnya
menonton yang sebenarnya film yang tidak ia suka “film romantic” sedangkan
jinny sangat menyukai nya dan terkadang ikut baper sendiri.
Tanpa
tersa malam pun tiba jinny menatap kelangit dari jendela kamarnya ” aku berada
di mana, apakah keluarga ku memang berada di sisni, aku ingin tahu bagaimna
kehidupan ku, apakah aku bahagia, kenapa tidak ada kabar dari mereka.” Ucap
jinny dan ternyata erik mendengar dari depan pintu dan erik pun merasa sedih
dan menudundukan kepalanya kemudian berbalik arah yang tadinya ingin berbicara
kepada jinny.
Pagi-pagi
jiny sudah berpakain rapi untuk berniat mencari keluarganya dan mencari ingatan
nya yang telah hilang tanpa sepengetahuan erik, jinny dengan perlahan membuka
pintu rumah dan sambil melihat kea rah kamar erik yang berada di atas. Jinny
bingung mau kearah dan kahirnya jinni memilih kea rah kiri karena di arah kanan
jinny mengalmi hal yang membuat dia takut, hari nya tidak terlalu panas karena
lagi musim hujan di mana jinny sudah mempersiapka paying karena takut nanti
akan tiba-tiba hujan. Jinny berjalan dan melihat-lihat pemandangan yang tidak
mengingat kan dia akan sesuatu tentangnya tetapi saat jinny melihat sebuah
seorang ibu-ibu yang berada di dalam pagar rumahnya dengan muka ibu-ibu itu
memakai bedak basah dan jinny pun mengingat seseorang juga yang memakai bedak
basah dengan bercermin dan tersenyum
jinny langsung memegang kepalanya krena berusah ingin mengingat siapa orang
itu, padahal orang yang ia ingat adalah dirinya sendiri, jinny terdiam di bawah
sebuah pohon yang di bawah nya sudah tersedia kursi jinny memegang kepalanya
karena merasa sakit dan tubuh jinny mulai melemah dan jinny hanya terdiam begitu
lama.
Sedangkan
erik yang menyiapkan makanan seblum ia berangkat kerja dan tanpa tahu bahwa
jinny tidak ada di dalam kamarnya, dan tiba-tiba handphone erik bordering
sebuah panggilan dari kantor yang menyuruhnya untuk bergegas ke kantor karena
ada rapat dadakan, erik pun langsung siap-saip dan langsung pergi dengan
mobilnya dan saat perjalan erik melihat jinny yang sedang duduk ”bukannya itu
jinny” tapi erik tidak bisa mengahmpiri
nya karena harus cepat ke kantor dan erik berniat menelponya dan baru sadar
bahwa jinny tidak memiliki handphone, di perjalanan erik sangat mengkhawatirkan
jinny dan pikiran nya erik pun tidak tenag, saat sampai di kantor erik langsung
keruang rapat, selesai rapat erik masih bnayk pekerjaan yang harus ia
selesaikan dan pikiran juga setengah memikirkan jiny.
Jinny
pun berdiri dari tempat duduk nya dan kemabali kerumah, karena tidak sanggup
lagi untuk melanjutkan perjalanan nya ia melagkah dengan sangat pelan dengan
pandanagan yang tidak focus dan agak buram-buram, saat samapai di rumah jinny
langsung ke kamarnya dan beristirahat dengan mereabahkan seluruh badannya, dan
terlelap tidur.
Waktu berlalu begitu cepat dan erik pun
akhirnya selesai bekerja dan sebelum ia pulang ia mampir ke sbuah toko
handphone dan membelikkan handphone untuk jiny,
dan erik pun sudah memasukkna nomornya ke handphone jinny, dan langsung
memebli makanan untuk di makakn di malam hari yang kemudian bergegas pulang, sesampai
di rumah, “aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” erik terkejut karena melihat jinny yang
berdiri dengan rambut nya yang beranatakan dengan mata yang begitu tajam dan
lampu yang tidak menyala, erik pun menghidupkan lampu nya “ nagapain kamu?”
Tanya erik dengan nada yang masih gemetar, jinny pun tertawa dan berkata “ pa
erik kamu takut pa” erik pun langsung berjalan menuju kamarnya dengan muka yang
malu, dan meletakan makanan yang ia beli di atas meja jinny langsung
menghampiir barang yang erik letajkan di
atas meja makan karena jinny sudah sangat kelaparan, “waaaaaaaaaaaaawaaaaaaaaa,
nasi goreeng “ ucap jinny, jinny pun menyiapkan piring untuk makan bersama dan
selesai menyiapkan jinny keatas mengahmpiri erik “ pa erik” “apa” jawab erik “
pa ayo makan pa “ nanti “ kata erik jinny pun turun dan menuggu erik, erik pun turun ke bawah untuk makan dan erik
tersenyum karena melihat kepala jinnya yang turun naik ke atas kebawah karena
tertidur, erik menggerak-gerak kan tangan jinny dan jiny pun spontan terbangun
“ ayo makan” ucap erik “iya “ kata jinny dengan cepat “ kalo kamu udah
kelaapran makan aja duluan “ ucap erik.
Jinny” No No No , kalau makan sendirian itu
gak enak pa “
Erik “ enek, enak aja ko,”
Jinny” setiap saya makan sendirian saat
bapak gak ada saya merasa, apa yang saya makan gak ada rasaanya hampa pa,itulah
mengapa saya tidak suka amkan sendirian” sambil tersenyum jinny
mengatakannya, erik pun teringat saat
dia makan sendirian dia memaang berasa kesepian dan apa yang dia makan rasanya
berubah, erik pun mengehela nafas nya “cepat habis kan “ ucap erik kepada
jinny, jinny pun mengangukan kepalanya dan memaakn makannan nya dengan lahap di
pertengahan makan erik bertanya kepada jinny? “ o’iya kamu tadi pagi ngapain
duduk di bawah pohon”
Jinny” aaaaaa iya, tadi saya mau
jlaan-jalan agar ingatan saya cepat pulih dan saat saya melihat seorang ibu-ibu
yang berda di rumah itu saya mengingat seseutu tentang seorang perempuan yang
memakai bedak basah yang tebal di mukanya dan berkaca sambil tersenyum, saya
tidak tau itu saipa, apakah itu ibu saya,” ucap jinny sambil menggaruk-garuk
kepalanya,
Erik” jangan terlalu di paksakan, itu malah
membuat kamu jadi tambah menderita”
Jinny “ baiklah pa”, dan erik pun baru
ingat bahwa dia membelikkan jinny sebauh handphone erik pun naik ke atas untuk
mengambil handphone nya “ kemana pa?” ucap jinny, “ sebentar” jawab erik sambil
menoleh kearah jinny.
Erik pun kembali ke meja makan dan
melatakan handphone yang ia beli di atas meja di dekat tangan jinny “ ini
hadiah buat kamu” jiiny yang melihat pun tersenyum dan menoleh ke pada erik “
benarkah” dengan nada yang begitu bahagia, jinny langsung mengmabilnnya dan
memencet-mencet nya “waaaaaaaah keren, saya penegen banget mempunyai barang
ini, setiap kali saya melihta bapak memegang nya, terima ksih pa, saya sangat
senag dengan ahdia nya, tapi kenapa bapak tiba-tiba memberi saya hadiah”
Erik “ hanya ingin, karena kamu tidak
mempunyai nya” jawab erik dengan nada bingung, dan jiny pun memandangi
handphone itu sambil tersenyum erik yang melihat jinny tersenyum pun merasa
ikut bahagia.
Selesai
makan erik kemudian mengajarkan jinny menggunakan handphone di sofa dan jinny
cepat menangkap apa yang di ajarkan oleh erik, mereka belajar sambil menonton
video lucu di internet dan saling tertawa bersama, dan baru kali itu erik
tertawa bebas seperti tanpa ada beban, tanpa terasa malam semakain larut dan
mereka berdua pun tertidur di sofa dengan posisi jinny yang bersandar di bahu
erik dan erik bersandar di kepala jinny, dan handphone nya jatuh kebawah tanpa
mereka sadari.
Mata
erik terbuka secara perlahan dan mengegrak-gerak kan kepalnya, erik melirik
kesamping dan terkejut melihat sebuah rambut, lalu erik berteriak dan mendorong
jinny dengan sangat kencang”aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” teriak jiny dengan
kencang”braak” jinny pun terjatuh
kebawah dan terbentur dengan kaki sofa, jinny langsung menoleh kearah
erik”sakittttt” keluh jinny yang kepalanya tumbuh sebuah benjolan merah,erik
pun berusaha menaha tawa nya dengan
menutup mulutnya” kamu baik-baik saja” “apanya yang baik” jawab jinny dengan
nada kesal, erik pun membantu jinny berdiri dan mendudukannya di sofa” aaaa
handphone saya mana pa” ucap jinny yang mengigat handphone nya, jinny pun
mencari nya di atas sofa seang erik hanya menoleh memperhatikkan jinny mencari
nya, dan akhirnya jinny melihat handphone nya berada di bawah, jinny pun dengan
cepat mengambilnya “ apa ada yang rusak” sambil membolak balik kan handphonya,”
jangan khawatir, handphone itu tudak akan mudah rusak hanya dengan jatuh rendah
seperti itu” ucap erik, yang kemudian naik ke atas kamarnya, erik duduk di
ranjang nya, “jinny,jinny, dasar gadis bodoh” ucap erik yang mengejeknya
gara-gara mengkhawatirkan handphone itu.
Erik
pun berangkat ke kantor dengan wajah yang berseri-seri dan bersinnar,
memancarkan aura ebahagiaan yang tidak pernagh di lihat oleh orang-orang kantor
saat erik masuk ke kantor nya apra kariawan semua memperhatikan erik dan terpesona dengan erik,yah bukan pertama
kalinya sih, memang mereka sudah dari dulu terpesona dengan ketampanan erik
tapi hari ini tidak biasa, erik begitu bercahaya dan berbeda erik menebarkan
senyuman dan pesona nya yang melelehkan para karyawan wanita, arya yang melihat
erik pun langsung mengampiri erik di ruangannya.
Arya” erik apa kamu sakit” ucap arya
Erik’ apa maksud kamu, aku baik-baik saja
kok” jawab erik dengan senyuman
Arya” lihatlah,lihatlah kamu, kamu senyum sperti orang gila, tidak
biasanya kamu seperti ini” dengan wajah yang penasaran arya menatap wajah erik.
Erik”pergilah” sambil mengibas-ngibask
tangannya.
Arya pun langsung terdiam” aaaaaaaaa apa
kamu lagi jatuh cinta,siapa,saipa, tidak mungkin jinny kan mukanya bukan tipe
nya kamu,”
Erik”diamlah dan keluar, sekarang juga”
ucap erik yang tiba-tiba kehilangan mut nya gara-gara arya meghina jiny” dan
saat araya keluar dan menutup pintu erik melemparkan tempat tisu dan “bruuk” “aaaut” tempat tisu itu mengenai tepat wajah arya
yang kembali masuk untuk mengambil berkas nya yang tertinngal,arya mengelurkan raut
seperti anak kecil yang ingin menanggis “apa kamu umur 5 tahun “ ucap erik, arya
pun langsung berjalan mengambil berkasa nya dan langsung keluar dari ruangan erik.
“ada apa denggannya” ucap arya.
Sedangkan
jinny belajar memasak dengan mempelajri video di internet, potong bawang kecil-kecil,
jinny pun menggis saat meomotong bawang “heheheheeeee kenapa perih sekali” jinny
mempelajri nya dengan hati-hati dan sanagat teliti jinny mengikuti perintah dari
video itu berjam-jam jinny memasak dengan terus mengulang ngulang dan akhirnya berhasil,
tanpa sadar muka jinny begitu cemong karena jinny memengang bawah wajan tanpa ia
sadari dan kemudain melatkkan tangannya ke seluruh muka nya, karena merasa begitu
lelah jinny pun tertidur di meja makan setelah mematikkan kompornya,
bersambung........??
Komentar
Posting Komentar