part 1
love
Kecantikan
adalah sebuah harapan yang di dambakan oleh banyak perempuan seperti diriku
yang ingin menjadi cantik, nama ku “ juny “ aku selalu memakai bedak basah di
muka ku jika tidak ada kegiatan di rumah karena di saat aku memakainya aku merasa cantik, aku selalu tersenyum
melihat muka ku di kaca dengan menggunkan bedak basah dan aku juga selalu memakai masker jika aku ingin keluar
rumah, terkadang aku tidak menggunakannya jika berada di dalam ruangan kelas
karena dosen akan mempertanyakan nya dan aku akan bingung untuk mencari alasana
nya, terkadang aku iri dengan orang yang begitu cantik mereka tersenyum begitu
lebar tanpa harus menutupi wajah nya tidak seperti diriku aku selalu menutupi
wajah ku, aku tidak pernah percaya diri untuk menunjukan nya karena jerawat
yang begitu memerah dan banyak di wajahku itulah sebabnya aku menutupi wajahku,
jerawat-jerawat itu begitu membunuhku secara perlahan aku tidak bisa melihat
wajahku di kaca jika aku tidak menggunakan bedak basah dan masker pada
wajahkku.
Keinginan ku
saat ini adalah menghilangnya jerawat ini untuk selamanya pada wajah ku, aku
selalu bertanya- Tanya pada diriku sendiri bisakah akau menghilangkannya dan
bisakah aku hidup terbiasa dengan jerawat ini untuk selamanya seandainya dia
tidak menghilang dari wajahku , dan hal selalu mengangu ku selain jerwat ini
adalah jika orang-orang melihat wajahku dan membicarakannya, dan bertanya bedak
apa yang aku pakai, kenapa jerawat itu bisa tumbuh begitu banyak itulah yang
membuat hati ku sakit dan ingin menangis, perjuangan untuk menghilangkan
jerawat ini tidak terhitung berapa kali aku memperjuangkannya setiap aku
melihat produk yang begitu memastikan untuk menghilanknnya aku sesekali
memblinya dan mencoba nya terkadang ada yang berhasil dan ada juga yang malah membuat
jerawat ku tambah parah, dan mungkin yang menjadi penyebab jerawat ku tak
kunjung hilang adalah gonta-ganti skincare,
keluarga ku sjuga selalu mengungkit masalah jerawat ku yang membuat aku
semakin sedih, terkadang aku berpikir
bahwa sari kecil aku selalu menjadi bahan yang sering di kata-katai oleh
keluarga ku dan sampai aku besar aku masih di kata-katai.
Jerawat ini
sudah menempel pada wajahku begitu lama sekitar 4 tahun dia begitu betah di
wajah ku yang menutupi wajah cantiku, saat aku memakai bedak yang begitu tebal
dan sehingga jerwat ku tersamarkan dan
di saat itu lah terkadang aku di puji oleh
adek kelas ku dan teman-teman ku saat aku masih sekolah menengah atas
(sma) dan saat itulah aku ingin sekali
menyingkirkan jerawat ini.
Berganti tahun
dan hari kulalui dengan hal yang sama dan wajah yang sama, tidak ada yang
berubah dari diriku aku seperti gadis yang masih duduk di bangku sma padahal
aku sudah lulusan kuliah, Hari-hari ku jalanin dengan senyuman dan setiap
orang-orang membahas jerawat yang tumbuh di mukanya aku berusaha untuk tidak
tersingung walupun memang mereka tidak menyingung diriku tapi aku merasa
tersendir sendiri karena hanya diriku yang menutupi muka kerana jerawat ku ini,
ini memang slaah ku karena tidak merawat
nya dengan begitu baik aku selalu memakai
barang-barang aneh terhadap muka ku tanpa mengahawatirkan efek samping
nya.
Di hari
dimana hari yang tak pernah terdugga bagi diriku dimana aku merasa begitu tertekan dan begitu
ingin menyerah dengan semua yang sudah terbiasa bagi diriku dan bahkan tak pernah terbayang bagi diriku
hanya dengan kata-kat atau sebuah lelucon yang di sampaikan oleh ayahku yang
namapak begitu serius bagiku diriku aku tidak bisa berkata apa-apa aku hanya
bisa memukul keras ayah ku dan mata ku mulai berkaca-kaca dan aku pun langsung
lari ke kemar mandi dan menagis di sana, aku tidak ingin ayahku melihat aku
menagis hannya karena lelucon yang tidak lucu bagiku dan setelah aku selesai
mengis aku mencuci muka ku yang begitu memerah dan mata ku yang mulai
membengkang aku tidak bisa menahan tangis dan rsa sakit hatiku karena kali ini
dikatakan oleh ayahku sendiri begitu berat aku menaggung semua perkataan
orang-orang dan merasa tegar walau aku ingin meangis tapi di saat ayahku yang
mengatakannya aku tidak bisa menahan air mataku bahkan amarahku karena orang
yang begitu aku sayangi sudah mengatakan hal yang tidak ingin aku dengar.
Keesokkan
hari nya aku berencana ingin pergi dari
rumah dan memulai hidup damai untuk diriku aku ingin berada di mana orang-orang
tidak kenal dengan diriku, dan bahkan
aku berkeinginan bahwa aku akan sekarat mengalami koma dan sat terbangun semua
keaddan sudah berubah untuk diriku tapi untuk mengalami koma aku tidak ingin
menyakiti diriku sendiri dan akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari rumah ku
dan mulai berkelana dengan uang simpanan ku sendiri aku pergi begitu jauh dari
lingkungan rumah ku, aku memutuskan untuk mencari pekerjaan di Jakarta, aku
memutuskan untuk pergi kesan tanpa memberitahukan kedua orang tua ku di mana
keberadaan ku aku juga mengganti nomorku agar mereka tidak bisa menghubungi
ku, aku memesan tiket ke Jakarta dan
mempersiapkan barang-barang yang kan kubawa dan aku juga tidak bisa membawa
banyak barang karena akan sulit untuk aku membawa nya, aku juga menuliskan
sedikit surat untuk kedua orang tua ku
dan meniggalkannya di atas meja ku, saat aku menulis surat itu aku berfikir
apakah keputusan ku ini adlah keputusan yang tepat untuk diriku apakah aku akan
bisa bertahan di sana apakah aku bisa lebih baik berada di sana, apakah aku
akan aman di sana, sambil merebahkan kepala ku dan melihat langit-langit
kamarku aku tersenyum dan berkata” aku akan mencoba nya” kemudian aku
menganggukan kepala ku karena merasa yakin dengan keputusan yang telah aku
pilih, aku pun tertidur sejenak dan kemudian terbangun karena alaram yang ku
atur tepat pukul jam 2 pagi, aku pun terbangun dan bersiap-siap aku membuka
kunci kamar ku kemudian aku secara perlahan membuka jendela kamar ku dengan
hati-hati tanpa bunyi saat aku mendorong jendelanya jantung ku terasa mau copot
dan begitu gugup, aku pun menarik nafas ku dengan dalam “huuhauuuuhuuuuhaaaaahuuuuu”
dan akhirnya pun terbuka aku mengangkat koper ku dan mengeluarkannya secara
pelan-pelan dan akhirnya aku pun berhasil keluar aku bejalan menuju ke stasiun
untuk menunggu bus yang akan berangkat pagi.
Jakarta
akhirnya aku sampai dan menginjakan kaki ku disini aku merasa tidak begitu
percaya dengan kenyataan ini aku mencubit pipiku “auu” aku pun tersenyum dan
melompat-lompat akhirnya tidak ada yang mengenal ku disini dan aku akan memulai
dari awal aku tidak akan malu dengan jerawat ku ini walaupun begitu banyk
orang-orang yang cantik lewat di hadapan ku, kemudain aku pun berjalan untuk
mencari tempat tinggal teman ku yang bernama nisa yang berada di Jakarta, aku
sudah memberi tahunya bahwa aku akan ke Jakarta dan meminta bantuannya untuk
membantu ku mendapatkan pekerjaan dan dia
pun bersedia, membantu ku, karena tidak begitu mengenal Jakarta aku kebingungan
untuk mencari alamatnya dan walaupun bertanya aku tak kunjungi menemukan
arahnya, aku pun mulai lelah aku membeli sebuah minuman dan saat aku meletakkan
nya di samping ku, dan tak sengaja aku menyenggolnya sehingga botol air itu
berguling-guling dan aku pun mengikutinya ke tengah jalan dan tanpa sadar sebuah mobil menabrak ku dan akupun terlepar begitu jauh dan terhempas ke bawah,
mata ku masih terbuka dan melihat orang-orang
yang sibuk dan berteriak setelah itu aku mengangkat tangan ku dan
aku pun tidak merasakan apa-apa.
“Erik erik
apa yang terjadi? Tanya arya teman erik
,
Erik” aku
aku menabrak seseorang dan dia dalam keadaan kritis”
Arya”
bagaiman bisa rik, kok kamu sampai telendor kaya gitu “
Erik “ aku
aku gak liat kejalan aku focus ke handphone aku “ erik sambil duduk dan
memegang kepalanya dengan kedua tangannya,
Arya: “kamu
udah menghubungi keluarga nya “
Erik
menggelengkan kepalnya “ tidak, tidak ada yang bisa di hubungi, bahkan
handphone dan barang-barang nya pun tidak di temukan, mungkin sudah ada yang
mencurinya,”
Tebakan erik
benar tas dan semua barang juny sudah di ambil oleh seorang perampok saat juny
menyebrang mengikuti minumannya yang jatuh. Erik begitu khawatir dengan juny
gadis yang ia tabrak ia bahkan tak berhenti berjalan bolak-balim seperti orang
gila. Dan telpon arya pun berbunyi “grrrrrrtgrtttttttttttttttttttttgggggrrtttttt”
“halo, tante”
Ibu erik”
gimana keadaan erik apa dia baik-baik saja, handphone nya tidak bisa di
hunbungi”
Arya” iya
tante erik baik-baik aja ko, handphone nay lobeth tante”
Ibu erik” ya
udah”
Arya “ iya
tante, bye”
“erik , aku pulang duluan yah soalnya aku
ada janji sama klayen” ucap arya” dan erik pun menganggukan kepalanya.
Sekitar
5 jam kemudian dokter pun keluar dan erik langsung bergegas menghampiri dokter
itu dan bertanya bagaimana keadaanya dan doter pun menjelaskannya
Doter “kondisi gadis itu sekarang sudah melawati
masa kritis nya, dan yang paling saya takutkan kan adalah benturan yang ada di
kepalanya dia bisa mengidap penyakit amnesia jika benturan itu mengenai otak
bagian belakngnya dan menurut
pemeriksaan saya 85% dia akan mengalami amnesia dan untuk memastikannya kita
akan tunggu sampai gadis itu siuman”
Erik “ kira-kira kapan dia kan siuman dok”
Doter” mungkin besok pagi dia kan siuman,
baiklah saya permisi dulu” erik pun mengnggukan kepalanya, dan masuk kedalam
ruangan untuk melihat kondisi gadis itu, kaki erik gemetar saat melihat juny
terbaring dengan alat infuse di mulut dan hidungnya, erik pun tidak bisa
melanjutkan langkahnya dan kemudian berbalik arah dan keluar dari ruangan itu.
Sedangkan
orangtua juny yang berad di rumah tidak tahu bahwa juny pergi dari rumah,
mereka mengira bahwa juny hanya berjalan-jalan dengan temannya, dan secara kebetulan teman juny
yang bernama tina pun mampir ke rumah nya dan bertanya “om juny ny ada? “ ayah
juny pun menjawab “juny, bukannya dia keluar sama kalian yah, juny nya gak ada
di rumah “
Tina” enggak ko, om ini aja mau ngajakin
juny kerumah riwa, handphone nya juga agak aktif om, tadi saya hubungin”
Ayah juny” benarkah, om juga gak liat juny
dari tadi pagi” ayah juny pun mulai khawatir dan masuk kedalam kamarnya dn
menemukan surat yang juny tulis ayah juny pun membuka dan membaca surat
nya.
“ ibu, ayah maafin juny, juny mau belajar
untuk mandiri, kalian gak usah mengkhawatirkan juny, juny bakal, baik-baik aja
ko di tempat juny ingin tuju, juny minta maaf kalau juny punya slaah sama ayah
dan ibu dan maafin juny juga gak bisa menjadi anak yang baik dan cantik untuk
kalian juny minta maaf, dan semoga kalian sehat selalu, kalian tidaj usah
mencari juny, juny akan pulang sendiri di saat juny sudah merasa lebih baik dan
sukses, sekali lagi maafin juny ayah ibu
karena lebih memilih diam-diam dari juny”
Ayah juny pun mengambil handphone nya dan
mencoba menelpon juny tapi tidak aktif, ibu juny pun mengetahui nya dan
mengambil surat yang ada di tangan ayah juny kemudian membaca nya”juny,juny,
beneran kabur” ayah juny menganggukan kepalanya, kaki ibu nya juny pun melemah
kemudian terduduk di kasur juny dan menangis”
“Semua orang beharap agar semua yang dia
ingin kan terjadi, dan semakin tinggi
harapan itu maka smakin sulit untuk terwujud “
Matahari
perlahan muncul dan secara perlahan sinarnya memasuki ruangan kamar juny, mata
juny pun secara perlahan terkena sinar matahri, juny berusaha membuka matanya
dengan pelan dai mengangkat ke dua belah matanya yang terasa begitu berat dan
silau, dan tiba-tiba “sreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet” suara seseorang
menutup gorden jendela ruangan juny dan
juny pun berhasil membuka matanya, saat juny membuka matanya ia melihat seorang
laki-laki (erik) yang berdiri di depan jendela sambil tersenyum, juny pun
memandangginya dengan tatapan yang kebingunggan dan tak lama setelah
memperhatikan erik , juny langsung mengangkat badannya dan duduk sambil berkta”
aku ada di mana, aku ada di mana” sambil memperhatikan di sekelilingnya,”rumah
sakit” ucap erik menjawab pertanyaan dari juny, juny pun langsung melihat ke
arah erik “kamu, kamu siapa , kenapa saya bisa ada di sini”
Erik” kamu mengalami kecelakaan,” dengan
gugup erik berbicara kepada juny
Juny” tapi kenapa aku aku tidak bisa mengingat semuanya bahkan aku
sendiri tidak tau siapa nama ku, dan di mana keluarga ku “ erik pun menghela
napas nya, dan jnuy memegang kepalanya dan berusaha mengingat hal-hal yang
tidak bisa dia ingat juny menekan-nekan kepalanya dan kemudia berteriak dan
menagiis “kenapa,kenapa kenapa “ erik pun keluar dan memanggil dokter, tak lama
kemudian doter datang dan memeriksa keadaan juny.
Doter” kamu cepat sekali pulihnya”
Erik “gimana dok keadaanya”
Dokter “ke adaanya lumayan cepat pulih tapi
kita harus tetap mengawasinya”
Juny”doook, kenapa saya tidak bisa
mengingat diri saya sendiri dok”
Dokter” karna kecelakaan itu, kepala kamu
mengalmi benturan yang sangat keras dan mengakibatkan kamu hilang ingtan, tapi
jika kamu berusah maka kemungkinan ingtannkamu akan kembali walau pun tidak
sepenuhnya”
Juny pun menundkuan kepalanya dan kembali
berbaring, dan erik duduk di samping nya sambil berkata dalam hatinya “aku janji aku bakal ngjagain
kamu,dan ngebantu kamu “
Erik
pergi meniggalkan juny karena dia harus bekerja sebelum berangkat dia sudah
bilang ke juny supaya juny tidak
kebingungan, erik bekerja sebagi direktur perusaahan yang terkenal dan besar di
Jakarta, erik mewaris perusaahan ayah nya dan menjadi pengusaha muda, banyak
perempuan yang menyukai erik tapi sayang nya erik tidak tertarik dengan
mereka.sebenarnya Erik tidak pernah berpacaran karena dia hanya
mementingkan pembelajaran dan selalu memikirkan
belajar yang selalu ia targetkan untuk tidak mengecewakan ayahnya yang
sudah meninggal 6 tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan, dank arena
kecelakaan itulah erik tidak bisa meamaafkan diri nya sendiri karena saat itu
ayah erik pergi bersama erik dan erik menyaksikan dengan matanya sendiri.
“Pa erik, anda di panggil keruang rapat pa
“(ucap sekeretaris )” baiklah “ erik pun menuju keruang rapat, semua orang
berdiri menyambut erik yang memasuki ruangan kemudian duduk, rapat pun di mulai
erik begitu tegaas dan berkharisma saat rapat
dia menejlaskan dengan detail dan mudah di pahami oleh orang-orang yang
ikut dalam rapat dan bahkan sekretaris perempuan pun menyukai erik.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,
teriakan juny mengangetkan suster yang membersihkan kamar juny, suster itu
terkejut dan langsung keluar memanggil dokter, dokter pun datang dan melihat
masuk ke dalam kamar mandi dan terkejut melihat juny yang duduk ketakutan di
pojokan, suster pun menghampiri juny dan membujuk nya untuk keluar dari kamar
mandi, dan juny pun akhirnya mau keluar dari kamar mandi, saat berada di
kasurnya dokter menanyakan kenapa juny berteriak tapi juny tidak mau menjawab,
dan dokter pun keluar dari ruangan kemudian suster itu memberikan juny makan
dan juny pun bertanyya kepada suster itu.
Juny :’sus”
Suster” iya” dengan tersenyum
Juny “ sus muka saya kenapa, kenapa seperti
ini sus ? apa dari saya kecelakaan sudah seperti ini sus “ bicara malu
malu dan hampir menangis.
Suster” iya, dari kamu di bawa kerumah
sakit muka kamu memang sudah seperti itu “
Junny” saya harus bagaimana dok, apa yang
haru sya lakukan untuk menghilangkannya” suster itu pun tersenyum sambil
melihat ke arah juny.
Suster” nanti saya akn carikan obat nya,
untuk kamu,”
Juny “ maksih dok,makasih”
Suster” oiya nama kamu siapa,” juny pun
kebingungan dan berusaha mengingat namanya juny memejamkan matanya dan
terlintas di benaknya sebuah nama jinny.
Juny “ jinny sus” sambil tersenyum
Suster” oh jinny rpunya suster kira kamu
juga lupa dengan nama kamu” junny hanya
tersenyum ketakutan karena dia juga tidak tau pakah nama yang ia sebutkan itu
benar.
Nama
junny pun berubah menjadi jinny. “jin’ny, jin’ny, nama yang bagus apakah itu
nama ku “ sambil tersenyum “jin’ny, jin’ny” berulang kali junny menyebutkan nama
itu dan kemudian ada yang menyebut nama itu ‘”jinny” junny pun menoleh dan
ternyat itu adalah erik,
Erik “nama kamu jinny “ Tanya erik
Jinny “ iya, sebenarnya aku juga tidak tau
apakah benar nama ku jinny, hanya saja terlintas dari kepalaku sebuah nama
jinny , jadi aku memutuskan dari sekarang nam ku jinny”
Erik “ baiklah! nama ku erik” sambil
tersenyum jinny pun membalas senyumnya, kemudian bertanya?
Jinny “ apakah kita berteman”
Erik” bukan,”
Jinny” aaaaaa tidak mungkin kita pacaran
kan” dengan muka yang serius, erik pun tersenyum menedengar ucapan jinny
Erik”bukan “
Jinny “ aaaaaaa suami”
Erik terdiam dan jinny pun mendorongnya “
tidak mungkin kan “ ucap jinny yang begitu penasaran “ istirahatlah “ jawaban
singkat dari erik yang tidak menjawab pertanyaan dari jinny, jinny pun memberikan eksperesi kesal.
Erik keluar dari kmar jinny dan duduk di
depan kamrnya sambil berpikir dalam hatinya mau mengatakan apa kepada jinny kalau
dia yang menabrak nya “ apakah aku harus jujur kepada jinny, apakah ku harus
berbohong kepada dia, tapi kalau aku berkata jujur aku bahkan tidak bisa
membantu dia, aku akan berpura-pura hanya menegenalnya saja dan setelah dia
sudah gak baikan aku akan mengatakan semuanya”
Erik pu masuk kembali ke dalam kamr jinny
dan jiny masih terbangun dia sedang memainkan sebuah rubik yang berada di meja
nya, erik menghampirinya kemudian duduk di kursi di samping kasur jinny
Erik “ sebenarnya kita berdua tidak terlalu
dekat, aku hanya mengenal mu sebentar dan aku juga yang membawa kamu kerumah sakit”
Jinny” sebenarnya aku takut kalau kamu akan
meniggalkan aku, aku tidak ingat di mana rumah ku dan siapa diriku aku hanya
takut aku tidak mempunyai siapa-siapa, aku tidak mau sendirian, aku juga tidak
tau kan tinggal dimna, dan yang paling penting biaya rumah sakit” sambil
menutup malu wajahnya dengan selimut.
Erik” jangan khawatir aku tidak akn
meniggalkanmu sendirian “
Jinny “ benarkah, janji “ menjulurkan jari
kelingking dan jempol nya
Erik “janji” dengan menyatukan jari
kelingking dan jempolnya, jinny pun tersenyum begitu juga erik, dan kemudian
erik bertanya?
Erik” apakah kamu terkena elergi” jinny
langsung menutupi wajahnya dengan selimut lagi dan menajwab
Jinny”
gak tau”
Erik “ aku akan panggil kan dokter kulit
buat kamu” jinni pun langsung membuka selimutnya dan berkta
Jinny “benarkah, aa makasih” sambil
tersenyum bahagia, erik pun memanggilkan dokter sepsialis kulit untuk jinny.
Tak
lama kemudian pun dokternya datang dan memeriksa kulit wajah jinny
Dokter” apakah kamu dulu salah memakai meke
up, atau kamu gonta-ganti pemakain make up,” jinny menjawab
Jinny “ saya tidak ingat dok,”
Dokter” kulit kamu mengalam iritsi dan
pori-pri yang menyumbat sehinnga banyak kotoran yang menimbulkan jerawat pada
wajah kamu”
Jinny “ terus dok giman saya harus
menghilangkannya “
Dokter” nanti saya kan maemberikan kamu
resep obat untuk kulit kamu dan jangan memakai sembarang make up selagi kamu
memakai resep dari saya, takut nya nanti
jika kamu mencampur dengan yang lain kulit wajah kamu akan tambah rusak,
dan sesekali kamu datang ke rumah sakit untuk konsul”
Jinny “ baik dok, “ dokter pun memberika
resep obat dan jinny pun keluar dan saat keluar jinny bingung untuk menebus
obat itu di mana dan dia pun memberikan kertas resep itu ke pada erik lalu
berlari pergi meniggalkannya dan berteriak”toloong bantu saya” erik yang
melihat kelakuan jinny pun tersenyum dan berkata” apa apaan ini”. Erik pun
menebuskan obat buat jinny dan memberikannya, jinny yang berada di kasur pun
tersenyum malu dan menatap ke arah erik.
Jinny “ aku menggu mu, kenapa kamu lama
sekali”
Erik” kamu menugguku”
Jinny” iya, “
Erik “ kenapa “
Jinny “ obat “ sambil menjulurkan tangannya
ke arah erik, tapi erik malah memukul tanggan nya dan memberikan kertas yang
ternyata resep dari dokter itu tadi, jinny yang membacanya pun marah
Jinny” jadi kamu belum menebus nya
.kenapaa” jinny pun bangun dari kasurnya dan pergi keluar untuk menebus obat
nya sendiri “berhenti” ucap erik, jinny pun menoleh dan melihat sebuah plastic
di tangan erik jinny pun berlari menghampirinya dan mengambil kertas yang
berisi obat itu. Jinny begitu senang melihat obat itu dia tersenyum lebar
seperti memenagkan undian.
bersambung........
Komentar
Posting Komentar